PENGGUNAAN SDLC DAN CIA PADA PERANCANGAN ATAU PEMBANGUNAN SUATU WEBSITE


MAKALAH PENGANTAR WEB SCIENE
PENGGUNAAN SDLC DAN CIA PADA PERANCANGAN ATAU PEMBANGUNAN SUATU WEBSITE

Disusun Oleh :

Hisyam Dzaki Suatma
2IA19
(53418164)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
          Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Informatika Kesehatan.
          Judul makalah ini adalah “Penggunaan SDLC dan CIA pada Perancangan atau Pembangunan Suatu Website”, dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih atas dorongan dan bantuan yang saya dapatkan, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


Bekasi, 20 Juli 2020



Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR                                                                                   i
DAFTAR ISI                                                                                              ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                             1
        A.  Latar Belakang                                                                                   1

       B.   Rumusan Masalah                                                                               1

       C.   Tujuan                                                                                               2

       D.  Manfaat                                                                                             2

BAB II PEMBAHASAN                                                                            3
       A.  SDLC pada perancangan sistem                                                           3

       B.   Langkah-langkah pada pembangunan atau perancangan web                  3

       C.   Mengapa pada website sangat diperlukan Confidentiality, Integrity, dan Availability                     (CIA)                                                                                               4

       D.  Apakah bentuk CIA pada website yang sudah dibangun?                      6

BAB III PENUTUP                                                                                  8
A. Kesimpulan                                                                                8
B. Saran                                                                                         8
DAFTAR PUSTAKA                                                                                9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini sistem informasi yang aman sangat diperlukan untuk kegiatan dalam menggunakan media online. Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah dan berguna bagi sistem itu sendiri. Pengguna akan merasa aman dan nyaman, ketika menggunakan suatu sistem informasi apalagi yang berhubungan dengan suatu website yang di perlukan, karna bisa juga sangat membantu untuk seseorang yang mengakses website tersebut atau yang memiliki website tersebut.
Keamanan suatu website dapat di buat sangat aman pada saat perancangan atau pembuatan website di lakukan dengan benar. Pengembangan suatu sistem dapat di lakukan dengan berbagai cara, yang biasanya di kenal dengan metode siklus hidup pengembangan sistem atau system development life cycle (SDLC). Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai siklus hidup dalam merangang atau membangun website yang digunakan.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah yakni:
·     Apa yang dimaksud dengan SDLC pada perancangan sistem?
·     Apa saja langkah-langkah SDLC yang di gunakan pada web yang dibangun atau dirancang?
·     Mengapa pada website sangat diperlukan Confidentiality, Integrity, dan Availability (CIA)
·     Apakah bentuk CIA pada website yang sudah dibangun?


C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah dalam mata kuliah Pengantar Web Sciene.

D. Manfaat
Diharapkan makalah ini bermanfaat sebagai bahan referensi dalam pembelajaran mata kuliah Sistem Informasi Manajemen ataupun sebagai wawasan baru mengenai SDLC yang digunakan di Indonesia dalam pengembangan sistem pada saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  SDLC pada perancangan sistem
SDLC pada perancangan suatu sistem adalah siklus yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif dan digunakan untuk menghasilkan sistem yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut. Agar sistem tersebut dapat menjalankan program sesuai dengan kegunaanya, dan keamanan dari pengguna atau admin dari sistem tersebut dapat terjaga kerahasiaannya, agar tidak diketahui oleh orang tidak bertanggung jawab, dan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

B.   Langkah-langkah pada pembangunan atau perancangan web
1.      Melakukan survey, dan melakukan penilaian terhadap kelayakan pengembangan sistem yang ada.
2.      Melakukan proses analisis dan juga mempelajari sistem yang sudah ada dan sedang berjalan.
3.      Mencari solusi dan juga pemecahan masalah yang terbaik dalam pengembangan sistem.
4.      Menentukan penggunaan hardware atau perangkat keras dan juga software atau perangkat lunak yang akan digunakan.
5.      Melakukan proses perancangan terhadap sistem yang baru.
6.      Melakukan proses pembgangunan dan juga pengembangan sistem yang baru.
7.      Melakukan pemeliharaan dan juga perbaikan, serta peningkatan sistem yang baru, apabila diperlukan.

C.  Mengapa pada website sangat diperlukan Confidentiality, Integrity, dan Availability (CIA)
Confidentiality, Integrity, dan Availability (CIA) sangat penting dalam pembuatan website dan sangat memerlukan CIA karena sesuai dengan tujuan dari CIA tersebut.
1.      Confidentiality
Confidentiality sendiri ini bisa berarti privasi. Ini juga merupakan serangkaian langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah tereksposnya informasi sensitif dari jangkauan tangan orang-orang yang tidak berwenang. Tak hanya itu, juga harus dipastikan bahwa orang yang tepat sudah benar-benar mendapatkannya data yang dibutuhkan. Akses di sini memang harus dibatasi agar hanya ditujukan bagi mereka yang berwenang dalam melihat data yang dipermasalahkan. Data biasanya juga dapat dikategorikan menurut jumlah dan jenis kerusakan yang bisa kejadian jika jatuh ke tangan yang tidak diinginkan.

2.      Integrity
Integrity ini berarti menjaga konsistensi, akurasi, dan kepercayaan terhadap data untuk setiap waktu hingga seterusnya. Data tidak boleh diubah pada saat transit. Kemudian juga langkah-langkah tertentu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa data tidak bisa diubah-ubah oleh orang yang tidak punya kepentingan sejalan (misalnya, para peretas yang ingin melakukan manipulasi data dsb).
Langkah-langkah tersebut juga termasuk izin dalam mengakses file dan batasan kontrol bagi akses pengguna. Kontrol ini bisa dipakai untuk mencegah perubahan yang keliru atau penghapusan tidak disengaja dari pengguna resmi yang bisa juga menjadi masalah. Jadi, intinya backup/redundant harus tersedia untuk memulihkan data yang sudah kena masalah agar bisa kembali ke keadaan yang semula.
3.      Availability
Availability adalah bisa diterapkan dengan sangat baik bila developer telah memastikan adanya pemeliharaan semua hardware secara ketat. Developer/pengembang juga perlu melakukan perbaikan hardware sesegera mungkin ketika diperlukan. Tak hanya itu, pengembang wajib memelihara lingkungan sistem operasi supaya bisa berfungsi dengan baik dan bebas dari konflik software-nya.
Penting juga bagi pengembang untuk tetap mengikuti semua peningkatan sistem/pembaharuan yang diperlukan dari waktu ke waktu. Ada lagi tugas lainnya, yaitu menyediakan bandwidth komunikasi yang memadai dan mencegah adanya bottleneck. Hal ini bisa mengurangi konsekuensi serius ketika masalah hardware benar-benar terjadi.
Untuk mencegah kehilangan data dari bencana, salinan backup bisa disimpan di lokasi yang secara geografis terisolasi, bahkan mungkin di tahan api atau tahan air. Peralatan keamanan ekstra atau perangkat lunak seperti firewall dan server proxy juga bisa diadakan untuk melindungi data dari time-off dan serangan DDoS maupun gangguan jaringan yang lainnya.
Jadi inti, Confidentiality dalam konteks ini merupakan seperangkat aturan yang membatasi akses ke informasi. Integrity itu adalah jaminan bahwa informasinya bisa dipercaya dan akurat. Terakhir, Availability adalah jaminan akses yang bisa diandalkan agar dapat mengolah informasi dari orang yang memiliki kewenangan.
Karena hal tersebut maka CIA sangat di perlukan untuk membatasi akses ke informasi dari orang yang tidak mempunyai hak mengakses atau memiliki data tersebut. Lalu bisa menjamin bahwa datanya dapat dipercaya dan akurat. Dan memiliki jaminan akses yang bisa di andalkan agar dapat mengolah informasi dari orang yang benar-benar memiliki kewenangan atas data tersebut.
D.  Apakah bentuk CIA pada website yang sudah dibangun?
Bentuk Confidentiality, Integrity, Availability pada website yang di bangun, yaitu :
1.      Confidentiality
Pada confidentiality adalah dengan menerapkan enkripsi. Enkripsi merupakan sebuah teknik untuk mengubah file/data/informasi dari bentuk yang dapat dimengerti (plaintext) menjadi bentuk yang tidak dapat dimengerti (ciphertext), sehingga membuat attacker sulit untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Enkripsi harus dilakukan pada level media penyimpanan dan transmisi data.
Contoh ancaman yang muncul dari pihak yang tidak berkepentingan terhadap aspek confidentiality antara lain:
a)      Password strength (lemahnya password yang digunakan, sehingga mudah ditebak ataupun di-bruteforce).
b)      malware (masuknya virus yang dapat membuat backdoor ke sistem ataupun mengumpulkan informasi pengguna).
c)      social engineering (lemahnya security awareness pengguna dimana mudah sekali untuk ‘dibohongi’ oleh attacker, yang biasanya adalah orang yang sudah dikenalnya).

2.      Integrity
Pada integrity adalah menghindari kerusakan integrity terkait keamanan informasi contohnya adalah pada proses pengiriman email. Alice mengirimkan email ke Bob. Namun ketika email dikirim, di tengah jalan Eve meng-intercept email tersebut dan mengganti isi emailnya kemudian baru diteruskan ke Bob. Bob akan mengira bahwa email tersebut benar dari Alice padahal isinya telah terlebih dahulu dirubah oleh Eve. Hal tersebut menunjukkan aspek integrity dari email yang dikirim oleh Alice telah hilang/rusak.
Integrity dapat dicapai dengan:
a)      menerapkan strong encryption pada media penyimpanan dan transmisi data.
b)      menerapkan strong authentication dan validation pada setiap akses file/akun login/action yang diterapkan. Authentication dan validation dilakukan untuk menjamin legalitas dari akses yang dilakukan.
c)      menerapkan access control yang ketat ke sistem, yaitu setiap akun yang ada harus dibatasi hak aksesnya. Misal tidak semua memiliki hak akses untuk mengedit, lainnya hanya bisa melihat saja.
3.      Availability
Pada availability adalah memastikan sumber daya yang ada siap diakses kapanpun oleh user/application/sistem yang membutuhkannya. Sama seperti aspek integrity, rusaknya aspek availability dari sistem juga bisa diakibatkan karena factor kesengajaan dan factor accidental (kecelakaan). Faktor kesengajaan bisa dari serangan Denial of Service (DoS), malware, maupun hacker/cracker. Untuk factor accidental (kecelakaan) bisa karena hardware failure (rusak atau tidak berfungsi dengan baiknya hardware tersebut), konsleting listrik, kebakaran, banjir, gempa bumi, dan bencana alam lainya.
Untuk memastikan tercapainya aspek availability, organisasi perusahaan bisa menerapkan:
a)      Disaster recovery plan (memiliki cadangan baik tempat dan resource, apabila terjadi bencana pada sistem)
b)      redundant hardware (misal memiliki banyak power supply)
c)      RAID (salah satu cara untuk menanggulangi disk failure)
d)      data backup (rutin melakukan backup data)

 BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada perancangan atau pembuatan suatu website sangat di butuhkan penggunaan SDLC, dan CIA. Karena SDLC dapat memberikan gambaran mengenai tahapan dalam perancangan suatu web, dalam SDLC juga tujuan-tujuan yang terstruktur dalam perancangan web, sehingga pembuat website dalam mengerjakan pembuatan website dengan tertata dan tidak kaku dalam mengerjakan setiap tahapan-tahapannya, sampai website tersebut dapat digunakan. Sedangkan CIA berperan sangat penting karena didalam CIA terdapat komponen yang dirancang dengan tujuan memandu kebijakan yang terkait dengan keamanan informasi pada suatu organisasi, yaitu Confidentiality, Integrity, dan Availability. Unsur-unsur itulah yang di anggap sebagai tiga komponen Cyber Security yang paling penting di seluruh platform. Karena hal tersebut maka penggunaan SDLC dan CIA di dalam perancangan dan pembuatan website menjadi sangat penting, agar suatu website dapat di buat seaman mungkin, dan senyaman mungkin saat digunakan sesuai dengan tujuan pembuatannya.

B.  SARAN
Pada saat makalah ini dibuat penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran dari berbagai pihak mengenai makalah ini. Agar kedepannya penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi, dengan referensi yang terpercaya dan dapat di pertanggungjawabkan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Dewa web. Pentingnya CIA Triad dalam Pengembangan Web App. Diakses pada 23 Juli 2020.Terdapat pada : https://www.dewaweb.com/blog/web-app-security-cia-triad/


Universitas Bisnis. Memahami System Development Life Cycle. Diakses pada 23 Juli 2020. Terdapat pada : https://accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-development-life-cycle/


Haikal Azaim. Mengenal Confidentiality, Integrity, dan Availability Pada Keamanan Informasi. Diakses pada 26 Juli 2020. Terdapat pada : https://netsec.id/confidentiality-integrity-availability-keamanan-informasi/


Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Asal Usul Nama Pancoran

Sortir & Tabel

MAIL MERGE