Televisi analog dan Televisi Digital

Pengertian Televisi Analog Dan Televisi Digital

  • Pengertian Televisi Analog
Televisi digital (Digital Television, DTV) atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warnawarna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya (kominfo. go.id)


  • Pengertian Televisi Digital
Televisi analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum televisi digital dapat dimasukkan ke analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM. Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code ) (kominfo.go.id).


Perkembangan Awal Televisi Analog Sampai Dengan Televisi Digital
       Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831), yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Sejak ditemukannya hukum gelombang elektromagnetik tersebut, penemuan dasar-dasar rangkaian televisi berkembang pesat yang secara secara berurutan adalah sebagai berikut:
1. Pada tahun 1876, George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Kemudian oleh Eugen Goldstein, tembakan sinar pada selenium camera yang ditemukan oleh George Carey tersebut dinamakan sinar katoda, karena dapat menembakkan gelombang sinar dalam tabung yang hampa. 
2. Pada tahun 1884, Paul Nipkov, seorang Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
3. Pada tahun 1888, Freidrich Reinitzeer, seorang ahli botani dari Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD sendiri baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
4. Pada tahun 1897, Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman yang bernama Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
5. Pada tahun 1907, Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
6. Pada tahun 1927, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat berhasil mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
7. Pada tahun 1929, Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
8. Pada tahun 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
9. Pada tahun 1958, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan pada televisi dikemukakan Dr. Glenn Brown.
10. Pada tahun 1964, Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan oleh Larry Weber.
11. Pada tahun 1967, James Fergason menemukan teknik twisted nematic, yaitu layar LCD yang lebih praktis. 
12. Pada tahun 1968, layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
13. Pada tahun 1975, Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
14. Pada tahun 1979, para ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
15. Pada tahun 1981, stasiun televisi Jepang NHK mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
16. Pada tahun 1987, Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
17. Pada tahun 1995, setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian mengadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
18. Pada dekade 2000, masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Hingga sekarang, penemuan dan inovasi televisi masih terus dikembangkan, baik oleh perseorangan maupun badan usaha. Modernisasi televisi ini bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia di segala bidang.  
Perusahaan-Perusahaan yang memproduksi televisi mulai dari televisi analog sampai digital.
  1. Sony
  2. Panasonic
  3. Polytron

Keuntungan yang di dapatkan dari perkembangan televisi digital saat ini.
1. Kualitas siaran pada layar TV sangat jernih. Apalagi jika stasiun TV-nya menyediakan siaran digital versi HD juga. Hanya ada 2 kemungkinan di TV digital; jernih (yang berarti siaran berhasil ditangkap) atau tidak ada (yang berarti siaran tidak berhasil ditangkap atau stasiunnya belum mendukung siaran digital). Tidak ada istilah renyek. Kalau misal ada nge-lag dikit, biasanya karena arah antena yang kurang pas.
2. Tidak ada biaya bulanan. Karena TV lokal saja sudah saya rasa cukup, tentu menikmati siaran TV digital dengan menggunakan STB DVB-T2 sudah dirasa lebih dari cukup. Biaya yang saya keluarkan hanya untuk pembelian STB di awal, selebihnya bisa menikmati siaran TV yang jernih tanpa ditagih biaya langganan setiap bulan.
3. Pengaplikasian yang praktis dan sederhana. Hanya tinggal memasangkan output antenna yang sudah ada ke input STB dan kabel HDMI dari STB ke TV, voila! Berbagai siaran TV digital sudah bisa kita jelajahi untuk dinikmati.
4. Siaran TV bisa direkam. Ya, hanya tinggal mencolokan USB atau HD eksternal, kita sudah bisa menyimpan siaran yang sedang berlangsung ke dalam media penyimpanan digital.
5. STB bisa menjadi media player untuk film, foto, dan musik. Beberapa format yang bisa dimainkan antara lain MKV, AVI, MP4, MPG, VOB, TS, TRP, DAT, JPEG, JPG, BMP, MP3, WAV, OGG.
6. Dilengkapi dengan teknologi EWS (Early Warning System/Peringatan Bencana Dini)

Kerugian yang di dapatkan dari perkembangan televisi digital saat ini.
1. Posisi dan kondisi antena sebagai receiver utama siaran sangat mempengaruhi daya tangkap STB DVB-T2 terhadap siaran digital.
2. Cakupan siaran digital masing-masing stasiun TV tidak sama dan masih cenderung terbatas. Jadi jangan heran, kalau beda kecamatan saja jumlah kanal digital yang berhasil diterima bisa berbeda.
3. Tidak semua stasiun TV sudah menyediakan format siaran digital.
4. Harga STB yang bisa dibilang masih sangat tinggi untuk kalangan tertentu.
5. STB yang tidak mudah didapatkan, terutama bagi masyarakat di daerah yang masih minim akses terhadap layanan belanja daring.

DAFTAR PUSTAKA

Heryadi (Penerjemah). 2006. Solusi Sang Inovator Menciptakan dan  Memelihara Pertumbuhan yang Sukses. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta

Rosid. 2017. Pengalaman Migrasi TV Analog ke TV Digital.
Dalam https://jurnal.rosid.net/migrasi-tv-analog-ke-tv-digital/ pada 14 Januari 2020.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tanpa tahun. Stasiun Televisi Swasta Lokal di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.


Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Asal Usul Nama Pancoran

Sortir & Tabel

MAIL MERGE